cara / tutorial instal dual boot windows 10 dan linux

kali ini ane akan mebagikan cara bagaimana  bembuat laptop atupun pc anda untuk bisa terpasang lebih dari 1 OS. Bagaimana bisa
? tentu pasti bisa sob. atau bisa lebih dari 3, 4 atau lebih jika memang kapasitas hardis agan memadai. Artinya saat kita menyalakan Power PC/Laptop makan Sobat akan ditawarkan menu pilihan ingin menggunakan sistem operasi yang mana. Alasan melakukan Dual Boot biasanya dikarenakan tuntutan kerja atau masih belum terbiasa dengan linux tapi tetap ingin menggunakan Linux. Penasaran bagaimana caranya ? Langsung aja berikut tahapannya:


Untuk dual boot kali linux dengan windows langkah pertama yang harus di lakukan adalah pembuatan partisi baru

1.Pertama masuk ke Disk Managemen pada windows

2.Kemudian pilih hardisk yang akan di bagi untuk kali linux ,
   klik kanan dan pilih shirnk volume






3.Kemudian isikan besar partisi yang akan digunakan untuk install kali linux,pada contoh ane berikan 20Gb lebih yang akan di gunakan untuk menginstal Linux atu jika sobat memiliki kapasitas lebih pada adabaiknya menambahkan lebih banyak lagi. kemudian lalu klik shrink



4.Jika suadah, akan terdapat partisi baru dengan label unnalocated

5. Setelah selesai semuah di bagian partsisi kali ini silahkan agan restart laptop/pc nya

Selajutnya siapkan CD Kali Linux atau bootable linux nya, Jika semua sudah siap kita menuju tahap instalalsi. kali ini ane akan menginstal dengan Linux Ubuntu.

Kemudian mulai boot, tunggu saja loading yang ada sampai muncul pilihan seperti dibawah ini.
  • Try Ubuntu: Berarti mencoba mengoperasikan ubuntu tanpa harus menginstalnya ke hardisk.
  • Install Ubuntu: Berarti kita siap menginstal ubuntu ke hardisk.
Karena kita ingin menginstalnya, maka kita pilih saja Install Ubuntu. Bahasa biarkan saja English, atau Anda bisa sesuai keinginan Anda.

Jika kamu belum menyiapkan beberapa partisi diatas, maka kamu bisa memilih Try Ubuntudan menjalankan Gparted didalamnya.


Setelah Gparted terbuka, silahkan buat partisi yang diperlukan. Kecuali partisi Swap, partisi lainnya harus kamu buat dengan file system ext4.
Ingat, karena kita akan membuat cukup banyak partisi, ada baiknya kamu pecah duluPrimary Partition dengan membuat satu Extended Partition.



Extended Partition inilah nanti yang akan kita pecah-pecah sebagai Logical Partitionmenjadi 4 partisi dibawah ini.
Partisi Boot: Partisi ini sebenarnya 500mb saja sudah cukup, tetapi WinPoin menggunakan 1GB space untuk memberikan ruang yang cukup jika ada update GRUB kedepannya.
Partisi Swap: WinPoin menggunakan 4096 MB (4GB) space sebagai ruang bagi swap file (virtual memory) Ubuntu. Disarankan mengalokasikan partisi Swap sebesar 2x besarnya RAM
Partisi Root: Besar partisi ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan, hanya saja pastikan besar partisi tidak kurang dari 10GB. WinPoin menggunakan 20GB space untuk menginstall Ubuntu.
Partisi Home: Besar partisi ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. WinPoin tidak menggunakan partisi Home karena file dokumen WinPoin jadikan satu di partisi Root.
Jika partisi sudah diatur, klik Apply dan tunggu proses partisi selesai.
Setelah semua partisi selesai dibuat, maka selanjutnya klik saja Install Ubuntu 16.04 LTSyang ada di dekstop.
Pilih Bahasa
Centang keduanya untuk melakukan update ketika proses instalasi dan menginstall third party tool yang dibutuhkan dalam menjalankan multimedia dsb.
Pada bagian Installation type, pilih saja Something Else untuk memilih partisi yang sudah kita buat tadi.
Di masing-masing partisi yang sudah kita buat, pilih Change.
Setelah itu mount point partisi boot ke /boot dan centang format the partition.
Untuk partisi Swap pilih Use as Swap area
Dan untuk partisi Root silahkan di mount point ke /
Ubah Device for boot loader installation ke partisi boot, dalam contoh WinPoin ini partisi boot adalah /dev/sda5
Setelah itu klik Install Now
Lakukan proses instalasi seperti biasa dan restart jika proses instalasi sudah selesai.

Setelah itu buka EasyBCD dan buat entry baru untuk menambahkan opsi Ubuntu 16.04 LTS. Caranya klik saja Add New Entry > Linux/BSD > Pilih GRUB (Legacy) di bagian Type -> Isikan Ubuntu 16.04 LTS di bagian Name -> dan pada bagian drive, pilih partisi Boot tempat boot loader Ubuntu telah terinstall. Jika sudah, klik Add Entry.
Di menu entries, pastikan hasilnya seperti ini
Setelah itu restart PC, dan kamu akan disuguhi opsi booting ke Windows 10 atau Ubuntu 16.04 LTS seperti ini.
Pilih Ubuntu 16.04 LTS untuk masuk ke Ubuntu. Dan inilah hasilnya.
That’s it.
Langkah ini terlihat lebih panjang, tetapi percayalah dengan cara ini bakal meminimalisir permasalahan kedepannya.
Contohnya jika ada update mayor Windows 10, atau update mayor Ubuntu 16.04 LTS, maka permasalahan seperti bootloader yang kereplace bisa diminimalisir. Apalagi kan update mayor Windows 10 Redstone (Anniversary Update) segera dirilis dalam waktu dekat.
Kalaupun sampai ada masalah di bootloader karena suatu hal, maka memperbaikinya sangat mudah karena tinggal memasukkan lagi entry boot melalui EasyBCD di Windows.
Itulah kelebihannya jika bootloader Windows dan Ubuntu dipisahkan dalam partisi yang berbeda.
Selamat mencoba.

0 komentar:

Post a Comment

 
Informasi teknologi © 2012 | Designed by Cheap TVS, in collaboration with Vegan Breakfast, Royalty Free Images and Live Cricket Score